MAKALAH
PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI PADA MASA REMAJA
Disusun
Oleh:
Nama : Irawati Ratnasari
Nim : 15150009
Kelas : A 12.1
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
PROGRAM
STUDY D3 KEBIDANAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang ...................................................1
1. 2
Rumusan Masalah ...................................................1
1. 3
Tujuan Penulisan Makalah .......................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Masa Remaja .......................................3
2.2 Aspek
- Aspek Perkembangan
Psikologi
Remaja ...................................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................12
3.2 Saran ...........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
1. 4
Latar Belakang
Perkembangan psikologi anak adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini
menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi psikologi fisik, intelektual,
sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan
sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya
pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru
atau lingkungan pada umumnya.
Dalam
makalah ini penulis membatasi penulisan makalah pada psikologi perkembangan
anak khususnya siswa fase remaja . Karena Masa remaja merupakan segmen
kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa
transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.
1. 5
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Masa Remaja?
2. Aspek-aspek
apa saja yang mempengaruhi sikologis perkembangan remaja?
3. Apa
ciri –ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja?
4. Psikologi
menyimpang apa saja yang dapat terjadi pada masa remaja?
5. Deskripsi
tengtang bagaimana perkembangan psikologi pada masa remaja ?
1. 6
Tujuan Penulisan Makalah
1. Dapat
mengetahui pengertian masa remaja.
2. Dapat
mengetahui aspek-aspek psikologis perkembangan remaja.
3. Mengetahui
ciri –ciri kejiwaan dan psikologi pada remaja.
4. Dapat
mengetahui psikologi menyimpang pada masa remaja.
5. Deskripsi
tentang perkembangan psikologi pada masa remaja
BAB
II
PEMBAHASAN
2.3 PENGERTIAN
MASA REMAJA
Masa remaja atau yang sering dikenal dengan istilah
“Adolesense” yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Secara
psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berinteraksi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada ditingkat yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integritas dalam masyarakat (dewasa)
mempunyai banyak aspek afaktif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual
yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integritas
dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan cirri khas yang
umum dari periode perkembangan ini.
Menurut
hukum di Amerika Serikat ini, individu dianggap telah dewasa apabila telah
mencapai usia 18 tahun, bukan 21 tahun seperti sebelumnya. Remaja didefinisikan
sebagai tahap perkembangan transisi yang membawa individu dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa. Menurut Seifert dan Hoffnung, periode ini umumnya dimulai
sekitar usia 12 tahun hingga akhir masa pertumbuhan fisik, yaitu sekitar usia
20 tahun usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita,
dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria .
Ada
dua pandangan teoritis tentang remaja. Menurut pandangan teoritis pertama yang
dicetuskan oleh psikolog G. Stanley Hall “ adolescence is a time of “storm and
stress “. Artinya, remaja adalah masa yang penuh dengan “badai dan tekanan
jiwa”, yaitu masa di mana terjadi perubahan besar secara fisik, intelektual dan
emosional pada seseorang yang menyebabkan kesedihan dan kebimbangan (konflik)
pada yang bersangkutan, serta menimbulkan konflik dengan lingkungannya (Seifert
& Hoffnung, Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini bahwa
perkembangan di masa remaja penuh dengan konflik.
Menurut
pandangan teoritis kedua, masa remaja bukanlah masa yang penuh dengan konflik
seperti yang digambarkan oleh pandangan yang pertama. Banyak remaja yang mampu
beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya, serta
mampu beradaptasi dengan baik terhadap perubahan kebutuhan dan harapan dari
orang tua dan masyarakatnya. Kebanyakan remaja mengalami kedua situasi(penuh
konflik atau dapat beradaptasi dengan mulus) secara bergantian (fluktuatif).
“Menururt
Hurlock, remaja awal (12/13 th – 17/18 th), remaja akhir (17/18 th – 21/22 th)
. WHO menyatakan walaupun definisi remaja utamanya didasarkan pada usia
kesuburan (fertilitas) wanita, namun batasan itu juga berlaku pada remaja pria,
dan WHO membagi kurun usia dalam dua bagian yaitu remaja awal 10 – 14 tahun dan
remaja akhir 15 – 20 tahun.”
2.4 ASPEK
- ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA
Semua individu khususnya remaja akan
mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
A. PERKEMBANGAN
FISIK
Dalam
perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik. Tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai
dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Dalam perkembangan seksualitas
remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder
1) Hormon
– Hormon Seksual
Dalam
perkembangan hormon – hormon seksual remaja, ditandai dengan cirri-ciri yaitu
cirri-ciri seks rpimer dan sekunder.
a) Ciri-Ciri
Seks Primer
Pada
masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis yaitu
pada tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencpai
ukuran matangnya pada usia 20 tahun. Lalu penis mulai bertambah panjang,
pembuluh mani dan kelenjar prostate semakin membesar. Matangnya organ-organ
seks tersebut memungkinkan remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi
basah”. Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan
tumbuhnya rahim vagina dan ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun
untuk pertama kalinya mengalami “menarche” (menstruaasi pertama). Menstruasi
awal sering disetai dengan sakit kepala, sakit punggung dan kadang-kadang kejang
serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.
b) Ciri-Ciri
Seks Sekunder
Pada
remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu kopak disekitar kemaluan dan
ketiak, terjadi prubahan suara, tumbuh kumis dan tumbuh gondok laki /
jakun. Sedangkan pada wanita ditandai dengan tumbuh rambut pubik/ bulu kapok
disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada dan bertambah besarnya pinggul .
2) Pubertas.
a. Perubahan
eksternal
b. Perubahan
internal
a. Sistem
Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
besar, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem
Peredaran Darah
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun beratnya 12 kali berat
pada waktu lahir.
c. Sistem
Pernapasan
Kapasitas
paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17 tahun, remaja
laki-laki mencapai tingkat kematnagn beberapa tahun kemudian .
d. Jaringan
Tubuh
Perkemngan
kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun Jaringan. Selain tulang
terusberkembang sampai tulang mencapai umuran matang, khususnya bagi
perkembangan jaringan otot.
B. PERKEMBANGAN
PSIKIS
1. Aspek
Intektual
Perkembangan
intelektual (kognitif) pada remaja bermula pada umur 11 atau 12 tahun. Remaja
tidak lagi terikat pada realitas fisik yang konkrit, remaja mulai mampu
berhadapan dengan aspek-aspek yang hipotesis dan abstrak dari realitas.
2. Aspek
Sosial
Perkembangan
sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan
tradisi. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti
opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain.
Berikut
ini ciri-ciri penyesuaian sosial remaja, diantaranya :
(a) Di
lingkungan keluarga
·
Menjalin hubungan yang baik dengan orang
tua dan saudaranya
·
Menerima otoritas orang tua (menaati
peraturan orang tua)
·
Menerima tanggung jawab dan batasan
(norma) keluarga
·
Berusaha membantu anggaran kalau sebagai
individu atau kelompok
(b) Di
lingkungan sekolah
·
Bersikap respek dan mentaati peraturan
·
Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
sekolah
·
Menjalin persahabatan dengan teman
sebaya
·
Hormat kepada guru, pemimpin sekolah
atau staf lain
·
Berprestasi di sekolah
(c) Di
lingkungan masyarakat
·
Respek terhadap hak-hak orang lain
·
Menjalin dan memelihara hubungan dengan
teman sebaya atau orang lain
·
Bersikap simpati dan menghormati
terhadap kesejahteraan orang lain
·
Respek terhadap hukum, tradisi dan
kebijakan-kebijakan masyarakat.
3. Aspek
Emosi (Afektif)
Perkembangan
aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan
remaja tengah (15-16 tahun) pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme
dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah rasa
senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan
kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini
berakhir pada masa remaja akhir (18– 21 tahun). Pada masa remaja tengah anak terombang-ambing
dalam sikap mendua (ambivalensi) maka pada masa remaja akhir anak telah
memiliki pendirian, sikap yang relatif mapan. Mencapai kematangan emosial
merupakan tugas yang sulit bagi remaja.
4. Aspek
Bahasa
Perkembangan
bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi baik alat
komunikasi lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Bahasa
remaja adalah bahasa yang telah berkembang, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat dan khususnya lingkungan teman sebaya sedikit banyak lebih membentuk
pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa remaja lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.
5. Aspek
Moral
Perkembangan
moral pada remaja menurut teori Kohlberg menempati tingkat III: pasca konvensional
stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan
lingkungan sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan
sosial dan masyarakat. Pada tahap ini remaja lebih mengenal tentang nilai-nilai
moral, kejujuran, keadilan kesopanan dan kedisiplinan.
6. Aspek
Agama
Pemahaman
remaja dalam beragama sudah semakin matang, kemampuan berfikir abstrak
memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragama serta
mengapresiasikan kualitas keabstrakan Tuhan
C. CIRI-CIRI
KEJIWAAN DAN PSIKOLOGI PADA REMAJA
(1) Usia
remaja muda (11–15 tahun)
a) Sikap
protes terhadap orang tua
Cenderung
tidak menyetujui nilai–nilai hidup orang tuanya, sehingga sering menunjukkan
sikap protes terhadap orang tua. Mereka berusaha mencari identitas diri dan
sering kali disertai dengan menjauhkan diri dari orang tuanya. Dalam upaya
pencarian identitas diri, remaja cenderung melihat kepada tokoh–tokoh di luar
lingkungan keluarganya, yaitu : guru, figur ideal yang terdapat dalam film,
atau tokoh idola
b) Preokupasi
dengan badan sendiri
Tubuh
seorang remaja pada usia ini mengalami perubahan yang cepat sekali. Perubahan
ini menjadi perhatian khusus bagi diri remaja.
c) Kesetiakawanan
dengan kelompok seusia
Merasakan
keterikatan dan kebersamaan dengan kelompok seusia dalam upaya mencari kelompok
senasib. Hal ini tercermin dalam cara berperilaku sosial.
d) Kemampuan
untuk berfikir secara abstrak
Daya
kemampuan berfikir seorang remaja mulai berkembang dan dimanifestasikan dalam
bentuk diskusi untuk mempertajam kepercayaan diri
e) Perilaku
yang labil dan berubah–ubah
GRemaja
sering memperlihatkan perilaku yang berubah–ubah.
(2) Remaja
usia penuh (16–19 tahun)
(a) Kebebasan
dari orang tua
Dorongan
untuk menjauhkan diri dari orang tua menjadi realitas. Remaja mulai merasakan
kebebasan, tetapi juga merasa kurang menyenangkan. Pada diri remaja timbul
kebutuhan untuk terikat dengan orang lain melalui ikatan cinta yang stabil.
(b) Ikatan
terhadap pekerjaan dan tugas
Sering
kali remaja menunjukkan minat pada suatu tugas tertentu yang ditekuni secara
mendalam. Terjadi pengembangan akan cita–cita masa depan yaitu mulai memikirkan
melanjutkan sekolah atau langsung bekerja untuk mencari nafkah.
(c) Pengembangan
nilai moral dan etis yang mantap
Remaja
mulai menyusun nilai–nilai moral dan etis sesuai dengan cita – cita.
(d) Pengembangan
hubungan pribadi yang labil
Adanya
tokoh panutan atau hubungan cinta yang stabil menyebabkan terbentuknya
kestabilan diri remaja.
Penghargaan
kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar
(e) Perubahan
fisik, psikologi dan seksual pada remaja
Perubahan
psikologis pada masa remaja perubahan kejiwaan terjadi lebih lambat dari fisik
dan labil, meliputi :
i.
Perubahan emosi ; sensitive (mudah
menangis, tertawa, cemas dan frustasi), mudah mudah bereaksi terhadap rangsangan
dari luar, agresif sehingga mudah berkelahi.
ii.
Perkembangan intelegensia : mampu
berpikir abstrak dan senang memberi kritik , ingin mengetahui hal-hal baru
sehinga muncul perilaku ingin mencoba hal yang baru.
iii.
Perubahan seksual remaja
Sejak
masa remaja, pada diri seorang anak terlihat adanya perubahan-perubahan pada
bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan struktur dan fungsi. Pematangan
kelenjar pituitary berpengaruh pada proses pertumbuhan tubuh sehingga remaja
mendapatkan ciri-cirinya sebagai perempuan dewasa atau laki-laki dewasa. Masa
remaja diawali oleh masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan
fisik dan fungsi fisiologis. Kematangan seksual remaja ini menyebabkan
munculnya minat seksual dan keingintahuan remaja tentang seksual.
D. PENYIMPANG
PSIKOLOGI YANG TERJADI PADA MASA REMAJA
Penyimpangan
Remaja
Menurut
Kartono (2003), bentuk-bentuk perilaku penyimpangan remaja dibagi menjadi
empat, yaitu :
1) penyimpangan
terisolir (Delinkuensi terisolir)
Kelompok
ini merupakan jumlah terbesar dari remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak
menderita kerusakan psikologis.
2) penyimpangan
neurotik (Delinkuensi neurotik)
Pada
umumnya, remaja nakal tipe ini menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius,
antara lain berupa kecemasan, merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan
berdosa dan lain sebagainya.
3) penyimpangan
psikotik (Delinkuensi psikopatik)
Delinkuensi
psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari kepentingan umum dan
segi keamanan, mereka merupakan oknum criminal yang paling berbahaya.
4) penyimpangan
defek moral (Delinkuensi defek moral)
Defek
(defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat,
kurang.
E. DESKRIPSI
PSIKOLOGI PADA MASA REMAJA
Istilah
adolescence atau remaja berasal dari kata latin yang berarti tumbuh menjadi
dewasa, bangsa primitive demikian pula orang-orang pada zaman purbakala
memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode-periode lain
dalam rentang kehidupan, anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu
mengadakan reproduksi.
Secara psikologis, masa
remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia
dimana anak sudah tidak merasa lagi dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah
hak.
1) Ciri-ciri
masa remaja
Bagi
sebagian besar anak muda, usia diantara dua belas dan enam vbelas tahun
merupakan tahun kehidupan yang penuh dengan kejadian sepanjang menyangkut
pertumbuhan dan perkembangan. Ada empat perubahan yang sama yang hamper
bersifat unifersal.
(a) Meningginya
emosi, yang intensitasnya tergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikologis yang terjadi.
(b) erubahan
tubuh, bagi remaja masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih
sulit diselesaikan dibandingkan dengan masalah yang dihadapi sebelumnya.
(c) perubahan
minat.
(d) perubahan
perilaku.
2) Tugas
perkembangan pada masa remaja
Dipusatkan
pada penanggulangan sikap dan perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan
persiapan untuk menghadapi masa dewasa, tugas perkembangan pada masa dewasa
menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola perilaku anak,
3) Keadaan
emosi selama masa remaja
Suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
4) Beberapa
minat remaja
Minat
rekreasi, meliputi :
Permainan
dan olah raga, bersantai, bepergian, dansa, membaca, menonton film
,bercerita, berkumpul, , melamun dan lain-lain.Minat social, meliputi : Pesta,
minum-minuman keras, obat-obat terlarang,
5) Perubahan
moral pada masa remaja
BAB
III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Masa remaja merupakan masa pencarian
jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada
masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih
kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan
hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori
psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan
belajar sosial. Tahap perkembangan psikologi remaja dimulai dari fase psikologi
praremaja, remaja awal, dan remaja akhir. Karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja
terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan
serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial
remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain.
Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat,
hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan
mudah stres.
3.4 Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja
menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis. Orang tua harus benar-benar
memahami konsekuensi perubahan pada remaja. Sementara itu, perawat dapat
dijadikan tempat konseling untuk remaja sebagaimana peran perawat dan sebagai
perawat yang menghadapi permasalahan remaja senantiasa memberikan bimbingan
atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan remaja tersebut dalam
masalah yang dihadapinya. Demikian makalah mengenai perkembangan remaja. Mohon
maaf,apabila makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,kritik dan saran
yang membangun sangat kami butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. Psikologi remaja.Bandung:Bumi
Aksara,2005.
F.J.Monk dkk. psikologi
perkembangan,Yogyakarta:Gadjah Mada University Press,2004
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan.
Jakarta : Erlangga, 1980.
Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan.
Jakarta:EGC,2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar