Jumat, 04 Maret 2016

AT RISK AND VULNERABLE POPULATION

AT RISK AND VULNERABLE POPULATION
AT RISK
Beresiko atau At Risk adalah kondisi yang mempengaruhi kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat (Kaakinen, Hanson, Birenbaum dalam Stanhope & Lancaster, 2004).
  Population at risk adalah populasi yang melakukan aktifitas atau mempunyai karakteristik tertentu yang meningkatkan potensi untuk menjadi sakit, cedera atau mendapatkan masalah kesehatan (Clement-Stone, McGuire & Eigsti, 1998).
  Hayes, et al (1992), menjelaskan bahwa populasi at risk adalah populasi dari orang-orang dimana terdapat beberapa kemungkinan yang telah jelas atau telah ditentukan walaupun sedikit atau kecil akan terjadi peristiwa tertentu.
  Pander (2002), mengkategorikan faktor resiko kesehatan antara lain genetik, usia, karakteristik biologi, kesehatan individu, gaya hidup dan lingkungan.
  Menurut Stanhope & Lancaster (2004), secara umum at risk dikaitkan dengan kondisi biologis dan usia, sosial (sosial at risk), ekonomi (economic risk), gaya hidup (life-style risk) dan peristiwa kehidupan (live-event risk).
  Faktor resiko biologis menurut Stanhope dan Lancaster (2004), adalah faktor genetika atau kondisi fisik tertentu yang berpeluang untuk terjadi resiko kesehatan.
Contoh : Pada Remaja
Perry dan Potter (2009), menjelaskan terdapat empat fokus utama dalam perubahan fisik remaja, yaitu; peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera, perubahan spesifik-seks, perubahan distribusi otot dan lemak. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder menjadikan efek perubahan fisik remaja pada interaksi sebaya menyebabkan remaja sensitif terhadap perubahan fisik yang membuat remaja berbeda dengan sebayanya.
  Edelman dan Mandle (1994 dalam Perry dan Potter, 2009), berdasarkan beberapa penelitian tentang pubertas, anak laki-laki yang matur dini terlihat lebih tenang, relaks, bersifat baik, terampil dalam aktivitas atletik dan lebih banyak menjadi pemimpin dikelas dibandingkan dengan anak laki-laki yang matur terlambat. Perempuan yang lebih dini matur akan terlihat kurang bersosialisasi dan lebih malu serta berpusat pada dirinya sendiri mungkin karena merasa menjadi perhatian orang.
  Stanhope dan Lancaster (2004), resiko sosial meliputi ketidakharmonisan dalam keluarga, kriminalitas tinggi, lingkungan yang tercemar, kebisingan dan tercemar zat kimia, kurang rekreasi, dan tingginya tingkat stress lingkungan seperti diskriminasi, ras dan kultural serta sulitnya akses sumber kesehatan yang berkonstribusi terjadinya masalah kesehatan yang berkontribusi dalam stress.
  Stanhope dan Lancaster (2004), menyebutkan bahwa resiko ekonomi salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan dan penghasilan sehingga menjadi faktor resiko untuk terjadinya masalah kesehatan.
  Alender dan Spradley (2005), menjelaskan bahwa miskin adalah sedikit atau tidak ada barang yang dimiliki atau tidak adekuatnya jangkauan terhadap sumber-sumber yang ada di keluarga maupun dikomunitas.
  Alender dan Spradley (2005), dampak kemiskinan terhadap kesehatan adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian serta menurunnya jangkauan pelayanan kesehatan.
  Stanhope dan Lancaster (2004), menyebutkan bahwa gaya hidup dari individu dan keluarga yang kurang baik merupakan faktor yang berkontribusi terhadap munculnya kesakitan dan kematian dalam keluarga. Hal ini karena keluarga adalah unit dasar dalam pembiasaan perilaku kesehatan, seperti penanaman terhadap nilai-nilai dalam kesehatan, kebiasaan perilaku kesehatan, perkembangan mengenai persepsi-persepsi yang beresiko terhadap masalah kesehatan, mengorganisasi dan menunjukkan perilaku kesehatan.
  Stanhope dan Lancaster (2004), menjelaskan bahwa kejadian dalam hidup seperti masa transisi, yaitu perpindahan dari satu tahap ke tahap atau kondisi lain, seperti perubahan kejadian dalam kehidupan seperti kematian anggota keluarga, kelahiran anak, dan tambah anggota keluarga/adopsi, serta anggota keluarga yang meninggalkan keluarga inti (pendidikan, bekerja, menikah).
  Peristiwa-peristiwa kehidupan seperti perceraian, kehamilan, dan pertengkaran dapat menyebabkan stres emosional (Perry dan Potter (2005).
  Suatu (sub) kelompok yang memiliki risiko-risiko atau kombinasi risiko salah satunya adalah kemiskinan atau status sosial ekonomi rendah (DHHS, 2000,2008 dalam Lundy and Janes dalam 2009), yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka biasanya menjadi lebih buruk.
  Suatu kelompok sosial yang mempunyai peningkatan risiko atau kerentanan terhadap kesehatan yang buruk (Fkaskerud and Winslow,1998 dalam Stanhope & Lancaster, 2000).
  Kondisi ini menjadikan orang lebih sensitif terhadap kesehatannya, dan bisa memburuk.
  Kerentanan terjadi sebagai akibat dari interaksi faktor internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang menjadi rentan mengalami kondisi kesehatan yang buruk (Stanhope & Lancaster, 2002).
  Perawat perlu mengelola populasi rentan, karena mereka adalah populasi yang biasanya mengalami kesulitan/disparitas dalam mengakses fasilitas kesehatan, mendapatkan pelayanan yg tidak optimal, sehingga kesehatannya semakin memburuk. Both Healthy People 2000 and Healthy communities 2000 (APHA, 1991)
  Poor and homeless persons
  Pregnant adolescents
  Migrant workers
  Severely mentally ill individuals
  Substance abucers
  Abused individuals
  Person with communicable diseases and those at risk
  Persons who are HIV positive or have Hepatitis B virus and sexually transmitted disease
Income and Education
  Rendahnya pendapatan b.d kemiskinan
  Kemiskinan berkontribusi pada faktor resiko kesehatan, sehingga meningkatkan terjadinya kerentanan pada masyarakat.
  Karena ketidakmampuan membayar fasilitas pelayanan kesehatan
  Individu dengan pendidikan yang rendah mempunyai keterbatasan dalam kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan dalam menghasilkan sesuatu.
  Miskin : sedikit atau tidak ada barang yang dimiliki atau tidak adekuatnya jangkauan terhadap sumber-sumber keluarga dan komunitas (Allender & spradley, 2005).
  Ciri-ciri keluarga miskin :
a. Pendapatan yang sangat rendah, tidak ada simpanan aset, tidak memiliki jaringan kekuasaan, status pendidikan dan pekerjaan sangat rendah dan beresiko (Allender & Spradley, 2005).
b. Luas lantai hunian kurang dari 8 m2 peranggota keluarga; jenis lantai sebagian besar tanah; tidak memiliki fasilitas air bersih, tidak ada jamban, konsumsi lauk-pauk tidak bervariasi, tidak mampu membeli pakaian baru minimal 1 thn sekali, didnding rumah terbuat dari papan/triplek (BPS, 2004, diadop dari Konsep Keluarga Sejahtera)
c. Rumah tangga yang memiliki penghasilan kurang dari 2 dollar per hari (Bappenas, 2007)
Age and Gender
  Usia berhubungan dengan karakteristik fisiologis dan perkembangan yang berpredisposisi terhadap risiko-risiko yang unik. Contoh: pada bayi dan lansia
  Semakin menuju akhir usia (lanjut usia), secara fisiologis kurang dapat beradaptasi terhadap stresor
  Contoh: lansia lebih mudah terinfeksi oleh penyakit menular seperti TB dan umumnya memiliki kesulitan untuk memperbaiki proses infeksi/ sembuh daripada orang yang lebih muda karena memiliki sistem imun yang kurang efektif
  Lansia termasuk agregat yang vulnerable, karena lansia mengalami penyakit kronis, disabilities, dan mengalami penurunan fungsi tubuh (U.S Congress, 1990 dalam Allender&Spradley, 2001)
  Wanita lebih vulnerable dari laki-laki karena perubahan hormonal lebih fluktuatif
  Contoh: kasus depresi, Anemia
Race and Ethnicity
  Populasi dengan ras dan etnik tertentu memiliki status kesehatan yang lebih buruk dibanding dengan ras yang lain. Hal tersebut berkaitan dengan status sosial ekonomi yang rendah (Kochanek et al, 1994 dalam Stanhope & Lancaster, 2000).
  Nilai-nilai yang dianut budaya dalam suatu ras dan etnik mempengaruhi kesehatan.
  Karakteristik ras dan etnik
            Masyarakat pedesaan (rural)  memiliki tingkat perbedaan ras dan etnik lebih rendah dibandingkan masyarakat perkotaan
  Masyarakat rural secara umum memiliki tingkat pendidikan yg lebih rendah dibandingkan masyarakat urban
  Pendapatan yag diperoleh pada masyarakat pedesaan lebih rendah dibandingkan masyarakat urban
Contoh
  Special population groups in Canada; aboriginal
  In US; Hispanic, American Indians, Alaska Natives, Pacific Islanders
  Indonesia : suku minang, jawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar