Minggu, 27 Maret 2016

ANALGESIA EPIDURAL


Nama   : Irawati Ratnasari
Nim     : 15150009
Kelas   : A 12.1
ANALGESIA EPIDURAL
A.    Suntikan Epidural
Pemasukan anastesi local kedalam ruang epidural di lumbal dapat menimbulkan efek analegesia(bebas dari nyeri) maupun anastesia(penurunan sensasi). Selain tidak merasan nyeri kontraksi,ibu juga mengalami ketidakmampuan menggerakkan kaki,berkemih secara normal, dan merasakan dorongan untuk mengejan pada kala ll persalinan. Hal tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan dan penambahan intervensi selama persalinan. Mengingat factor-faktor tersebut,dilakukanlah tehnik pemberian analgesik yan tidak mempengaruhi sensasi sepenuhnya yaitu dengan mengombinasikan pembeian spinal-epidural(Combined Spinal Epidural) CSE.
Menjelang akhir persalinan tahap pertama dan saat persalinan tahap kedua, umumnya bantuan lebih lanjut untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman adalah anestesi atau pembiusan. Pembiusan yang populer di Indonesia adalah epidural atau painless labour. Pembiusan ini memblok rasa sakit di rahim, leher rahim, dan bagian atas vagina. Meskipun demikian, otot panggul tetap dapat melakukan gerakan rotasi kepala bayi untuk keluar melalui jalan lahir. Ibu tetap sadar dan bisa mengejan ketika diperlukan meskipun dibius.
B.     Mekanisme kerja epidural 
Tulang punggung terdiri dari tulang belakang yang terpisah-pisah. Tulang belakang melindungi urat saraf tulang belakang yang membentang dari pinggul hingga ke pangkal leher. Urat saraf tulang belakang terdiri dari jutaan serabut saraf. Semuanya terhubung ke otak dan ke seluruh bagian tubuh dengan rute berbeda-beda. Secara fungsi, serabut saraf dibagi dua jenis, yaitu serabut urat saraf sensoris dan serabut urat saraf motoris.
Serabut saraf sensoris berfungsi menyampaikan pesan, seperti rasa sakit, panas, dan dingin dari tubuh ke otak. Serabut saraf motoris bekerja sebaliknya, yaitu menyampaikan pesan dari otak ke bagian tubuh, antara lain”menyuruh” tubuh bergerak atau berkontraksi.
Pada pembiusan epidural, bagian yang dibius atau diberi penawar sakit adalah urat saraf sensoris sehingga sakit saat kontraksi di rahim tidak sampai ke otak. Akibatnya, ibu pun tidak merasakan sakit.Namun,pembiusan ini tidak boleh terkena urat saraf motoris sehingga otak tetap dapat”memerintahkan”otot-otot rahim berkontraksi. Di punggung, urat saraf dikelilingi selubung berisi air yang disebut dura. Antara dura dengan tulang terdapat rongga yang dilalui serabut urat saraf menuju dan dari berbagai bagian tubuh yang disebut epidura.
Pembiusan dilakukan dengan memasukkan jarum kecil berisi tabung (kateter) yang sangat kecil melalui otot punggung ibu hingga ke epidural, dan dengan sangat hati-hati menarik ujung jarum hingga tabung polythene tertinggal di dalam rongga epidura. Pembiusan epidural harus dilakukan dokter spesialis anestesi. Ketika memasukkan jarum suntik, ibu diminta menekuk seperti posisi bayi dalam perut. Setelah itu, ibu harus diawasi karena dapat mengalami efek samping, seperti mual, kejang, dingin, sakit kepala, hingga penurunan tekanan darah sampai titik sangat rendah yang tentu tidak balk bagi ibu maupun janin.
Untuk mengatasi penurunan tekanan darah, kadang dokter menyertai pembiusan epidural dengan suntikan 500 ml cairan ke pembuluh darah sebelum pembiusan.Selain itu, karena tidak merasakan sakit akibat suntikan epidural, mungkin ibu menjadi sulit untuk membantu kelahiran bayi dengan mengandalkan otot perutnya dan mendorong ketika terjadi kontraksi rahim.
Hal ini menyebabkan persalinan tahap kedua lebih lama dibanding ibu yang tidak mendapat epidural. Ada kemungkinan, bayi dikeluarkan dengan bantuan forsep atau vacum.Dari penelitian yang dilakukan pada bayi baru lahir alami atau per vagina dengan ibu yang menggunakan metode ini, tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada nilai APGAR pertama dan kelima antara bayi studi dengan bayi kontrol. Selain itu, tidak didapatkan perbedaan kejadian bayi kuning dan lama perawatan di rumah sakit.
Teknik epidural disempurnakan menjadi:
1.      Teknik blok epidural kontinu, yaitu teknik epidural yang dikendalikan pasien (patient controlled epidural analgesia)
2.      Teknik kombinasi epidural spinal (combined spinal epidural analgesia).

C.    Keuntungan Epidural
a)      berhasil mengatasi rasa sakit.
b)      Tidak mengacaukan pikiran.
c)      Membantu dalam mengontrol tekanan darah tinggi.
d)     Mengembalikan kemampuan ibu mengontrol persalinan sehingga mengembalikan rasa percaya diri.
e)      Penggunaannya tidak memberi efek kebas pada kaki dan tangan.

D.    Kerugian Epidural
1.      Hipotensi,mual,pingsan
2.      Dural tap,bila jarum tidak sengaja menusuk dura mater,mengakibatkan menurunnya tekanan intracranial yang berpotensi menimbulkan sakit kepala berat selama beberapa hari berikutnya.
3.      Anastesi spinal total,terlalu banyak memberikan injeksi anestesi local kedalam ruang subaraknoid dapat menyebabkan henti nafas.
4.      Blik parsial(nyeri membandel),yaitu saat kontraksi masih tetap dirasakan di salah satu area abdomen.
5.      Toksisitas obat: pusing,tinnitus,rasa logam,mengantuk
6.      Perubahan suhu: ibu biasanya mengalami efek vasodilatasi dari bupivakain yang menyebabkan kaki terasa hangat, suhu meningkat tetapi tubuh menggigil.
7.      Retensi urine

E.     Tip-tip penggunaan epidural
1.      Usahakan diam tidak bergerak saat ahli anestesi memasang epidural di punggung ibu. Posisi ibu dapat berbaring menyamping atau menekuk seperti posisi bayi dalam perut.
2.      Diskusikan dengan dokter kemungkinan melepas epidural pada tahap mengejan. Jika ibu dapat merasakan kontraksi saat itu, ibu lebih efektif mengejan.
F.      Mobile epidural adalah epidural dalam dosis lebih sedikit dan diberikan dalam teknik baru sehingga meskipun dapat menghilangkan rasa sakit, tetapi ibu tetap dapat merasakan sensasi kakinya karena kaki tidak ikut kebal.
a)      Cara penggunaannya persis epidural biasa. Sebuah tabung dipasangkan melalui jarum yang ditusukkan di bagian bawah punggung. Obat anestesi yang dicampur obat pereda sakit, seperti pethidin atau fentanyl dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang kecil.
b)      Cara kerjanya juga mirip epidural biasa, hanya ibu tidak merasa kebal di kaki. Mobile epidural juga diberikan sepanjang tahap persalinan pertama saat ibu tidak sanggup menahan sakit akibat kontraksi atau di awal persalinan jika ibu sama sekali tidak mau merasakan sakit kontraksi.
c)      Keuntungannya, ini merupakan cara sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan selama penggunaannya ibu tetap dapat bergerak.
d)     Kerugiannya, kualitas bergerak masih dibatasi. Mungkin, ibu hanya dapat bergerak dari tempat tidur ke kursi atau berjalan dengan bantuan. Kerugian lain, epidural ini sama dengan penggunaan epidural biasa.

G.    Pengertian Anastesi Epidural menurut beberapa ahli
a)      Anestesi epidural ialah blokade saraf dengan menempatkan obat pada ruang epidural (peridural, ekstradural) di dalam kanalis vertebralis pada ketinggian tertentu, sehingga daerah setinggi pernapasan yang bersangkutan dan di bawahnya teranestesi sesuai dengan teori dermatom kulit (Bachsinar, 1992).
b)      Ruang epidural berada di antara durameter dan ligamentun flavum. Bagian atas berbatasan dengan foramen magnum dan dibawah dengan selaput sakrogliseal. Anestesi epidural sering dikerjakan untuk pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah, tatalaksana nyeri saat persalinan, penurunan tekanan darah saat pembedahan supaya tidak banyak perdarahan, dan tambahan pada anestesia umum ringan karena penyakit tertentu pasien (Latief, 2001)
H.    Kesimpulan pengertian dari beberapa ahli tersebut :
Anastesi epidural adalah blokade saraf dengan menempatkan obat pada ruang epidural (peridural, ekstradural) di dalam kanalis vertebralis dikerjakan untuk pembedahan dan penanggulangan nyeri pasca bedah, tatalaksana nyeri saat persalinan, penurunan tekanan darah saat pembedahan supaya tidak banyak perdarahan.
I.       Referensi
1.      Johnson,Ruth,dkk.2004”Praktik Kebidanan”Jakarta:EGC
2.      Mander,Rosemary.2003”Nyeri Persalinan”Jakarta:EGC
3.      repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24912/4/Chapter%20II.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar