20/11/2015
1
Askep
pada pasien dengan
keganasan
sistem muskuloskeletal
Pendahuluan
• Tumor
Adalah setiap benjolan
atau pembengkakan
• Neoplasma
Adalah suatu
pertumbuhan sel-sel baru dan
abnormal. Sel-sel ini
akan berkembang biak &
tidak akan mencapai
maturitas
• Neoplasma ganas =
kanker
Sel-sel neoplasma
mempunyai kemampuan
tumbuh ditempat jauh
• Neoplasma jinak
Sel-sel tetap
terlokalisir pada tempat asal
• Primer = berasal dari
unsur-unsur tulang sendiri
• Sekunder = metastase
tumor organ lain.
Pendahuluan
Menurut Hutagalung, pd
tahun1995-2004:
• 455 kasus tumor
tulang:
• 327 kasus tumor
tulang ganas (72%)
• 128 kasus tumor
tulang jinak (28%).
• Di RSCM:
• osteosarkoma (sering
didapati yakni 22% dari
seluruh jenis tumor
tulang)
• Dari jumlah seluruh
kasus tumor tulang, 90%
kasus datang dalam
stadium lanjut.
• Angka harapan hidup
60% jika belum metastase
ke paru-paru.
• 75% penderita
bertahan hidup sampai 5 tahun
setelah terdiagnosis.
Etiologi
1. Genetik
2. Radiasi sinar radio
aktif dosis tinggi
3. Bahan kimia : dioxin
& phenoxyherbicide
4. Beberapa kondisi
tulang yang ada
sebelumnya seperti
penyakit paget
(akibat pajanan radiasi
).
( Smeltzer. 2001: 2347
)
Insiden Tumor Tulang
Tumor Jinak Tumor Ganas
Jenis insiden Jenis
Insiden
Osteoma
Osteokondroma
Kondroma
Tumor jinak
lainnya
39,3%
32,5%
9,8 %
18,4%
Sarkoma osteogenik
Giant cell tumor
Kondrosarkoma
Tumor ganas lainya
48,8%
17,5%
10%
23,7%
Klasifikasi Tumor (WHO)
Asal sel Jinak ganas
osteogenik Osteoma
Osteosarkoma
Osteoblastoma Osteoma osteoid
Osteosarkoma parosteal
Kondrogenik Kondroma
Kondrosarkoma
Fibroma Osteokondroma
Juksta kondrosarkoma
kondromiksoid
Kondroblastoma Kortikal mesenkim kondrosarkoma
Giant cell tumor
osteoklastoma
Mielogenik Sarkoma
ewing
Mieloma
Limfo sarkoma
20/11/2015
2
osteosarkoma
kondrosarkoma
Klasifikasi menurut TNM
1. T. Tumor induk
• TX tumor tidak dapat
diukur
• T0 tidak ditemukan
tumor primer
• T1 tumor < 5 cm
T1a tumor diatas fasia
superfisialis
T1b invasi tumor
dibawah fasia superfisialis
• T2 tumor ≥ 5cm
T2a diatas fasia
superfisialis
T2b invasi tumor
dibawah fasia superfisialis
2. N Kelenjar limf
regional
• N0 tidak ditemukan
tumor di kelenjar limf
• N1 tumor di kelenjar
limf regional
3. M. Metastasis
• M0 tidak ditemukan
metastasis jauh
• M1 ditemukan metastasis
jauh
Stage
• Stage 1A :
T1a-b,N0,M0
• Stage 1 B :T2a,N0,M0
• Stage II A :T2b,N0,M0
• Stage II B :T1a,T1b,
N0,M0
• Stage II C :T2a,N0,M0
• Stage III : T2b,N0,M0
• Stage IV : setiap T,
N1,MO/setiap T,N0,M1
Tempat-tempat yang
paling sering terkena
• femur distal,
• tibia proksimal
• humerus proksimal.
• Lebih dari 50% kasus
terjadi pada daerah
lutut
Tempat yang paling
jarang
• pelvis,
• kolumna vertebra,
• mandibula,
• klavikula,
• skapula, atau
tulangtulang
pada tangan dan
kaki.
20/11/2015
3
Manifestasi klinik
• Nyeri dan/ atau
pembengkakan ekstremitas yang
terkena (biasanya
menjadi semakin parah pada
malam hari dan
meningkat sesuai dengan
progresivitas penyakit)
• Fraktur patologik
• Pembengkakan pada
atau di atas tulang atau
persendian serta
pergerakan yang terbatas ( Gale.
1999: 245 )
• Teraba massa tulang
dan peningkatan suhu kulit di
atas massa serta adanya
pelebaran vena
• Gejala-gejala
penyakit metastatikmeliputi nyeri dada,
batuk, demam, berat
badan menurun dan malaise.(
Smeltzer. 2001: 2347 )
Pengkajian
1. Anamnesa :
• Keluhan: nyeri,
keletihan, nyeri ekstremitas,
berkeringat pada malam
hari, kurang nafsu
makan, sakit kepala,
dan malaise.
• Perkembangan tumor
2. Pemeriksaan fisik
1. Lokasi
2. Besar, bentuk, batas
dan sifat tumor
3. Gangguan pergerakan
sendi
4. Spasme otot
5. Fraktur patologis
6. Pemeriksaam
neurologis
Pengkajian
3. Pemeriksaan
radiologi, untuk mengetahui :
• Lokasi lesi
• Sifat tumor =
soliter/ multiple
• Jenis tulang yang
terkena
• Gambaran sifat tumor
: batas,uniform/bervariasi,
sifat lesi : bentuk
kistik/seperti gelembung
sabun.
4. Pemeriksaan
laboratorium :
LED, HB, Fosfotase
alkali serum, elektroforesis
protein serum.
5. Biopsi
Radiologi Biopsi
20/11/2015
4
Penatalaksanaan
• Pembedahan,
• Kemoterapi_adriamycin
(doksorubisin) cytoksan
dosis
tinggi (siklofosfamid)
atau
metrotexate dosis
tinggi (MTX)
dengan leukovorin
• Radioterapi,
• Atau terapi
kombinasi.
Kemotherapi
Post-op
Post-op 2 th
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri yang
berhubungan dengan proses
patologik (ekspansi
tumor) dan pembedahan
2. Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake inadekuat,
peningkatan kebutuhan
yang berlebihan.
3. Hambatan mobilitas
fisik b/d penurunan ROM,
kelemahan otot, nyeri.
4. Koping tidak efektif
berhubungan dengan rasa
takut tentang ketidak
tahuan, persepsi tentang
proses penyakit, dan
sistem pendukung tidak
adekuat
5. Gangguan gambaran
diri karena hilangnya
bagian tubuh atau
perubahan kinerja peran
NIC : Management Nyeri
• Kaji status nyeri (
lokasi, frekuensi, durasi,
dan intensitas nyeri )
• Berikan lingkungan
yang nyaman
• Berikan tehnik
distraksi aktivitas hiburan
(misalnya : musik,
televisi )
• Ajarkan teknik
manajemen nyeri seperti
teknik relaksasi napas
dalam, visualisasi, dan
bimbingan imajinasi.
• Kolaborasi analgesik
sesuai kebutuhan untuk
nyeri.
20/11/2015
5
NIC : Managemen nutrisi
• Catat asupan makanan
setiap hari
• Hitung IMT, Timbang
BB setiap hari.
• _Berikan diet TKTP
dan asupan cairan
adekuat.
• _Pantau hasil
pemeriksaan laboratorium
sesuai indikasi.
• Kolaborasi antiemetik
• Kaji kemampuan
rentang gerak pasien
• Ubah posisi tiap 2
jam
• Bantu latih ROM pasif
dan aktif
• Bantu pasien dalam
ambulasi
• Kolaborasi dengan
fisiotherapi, okupasi
terapi selama fase
rehabilitasi
• Ajarkan penggunaan
alat bantu seperti
kursi roda atau kruk
sesegera mungkin
sesuai dengan kemampuan
pasien.
• _Motivasi dan
libatkan pasien dalam
kelompok
NIC : management
mobilisasi
• Motivasi pasien dan
keluarga untuk
mengungkapkan perasaan.
• _Berikan lingkungan
yang nyaman
dimana pasien dan
keluarga merasa aman
untuk mendiskusikan
perasaan atau
menolak untuk
berbicara.
• _Pertahankan kontak
mata dengan pasien
dan bicara dengan
menyentuh pasien.
• _Berikan informasi
akurat, konsisten
mengenai prognosis.
NIC : management
peningkatan koping
NIC : Management self
effficacy
• Kaji konsep diri
pasien
• _Motivasi pasien dan
keluarga untuk
mengungkapkan perasaan
tentang efek
kanker atau pengobatan.
• Libatkan keluarga/
orang terdekat selama
perawatan
• Bangun koping konstruktif
• Libatkan keluarga
dalam memberikan support
system
• Anjurkan pasien
mengikuti kelompok2
rehabilitasi
• Kolaborasi dengan
multidisiplin ilmu dalam
rehabilitasi pasien
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar