Jumat, 04 Maret 2016

BIOKIMIA DARAH SINTESIS Hb & METABOLISME HEME

BIOKIMIA DARAH
SINTESIS Hb & METABOLISME HEME
 Sub Topik Bahasan
  1. Komposisi Kimiawi Darah
  2.  Proteins Plasma
  3.  Hemoglobin
D. Sintesis Heme
E. Metabolisme & Ekskresi Bilirubin
Kompetensi matakuliah: 
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu
    1.  memahami konsep biokimiawi  darah
    2.  menyebut dan mendiskripsikan komposisi plasma darah
    4.  memahami dasar biokimiawi hemoglobin
    5.  menjelaskan mekanisme sintesis heme
    6.  menjelaskan mekanisme  metabolisme bilirubin
    7.  menjelaskan mekanisme ekskresi bilirubin
    8.  menjelaskan mekanisme terjadinya hyperbilirubinemia
    Darah
           Tergolong dalam Jaringan ikat lepas (cair) dalam  sistem  sirkulasi tertutup
           Berbentuk Suspensi :
    * Komponen padat  (sel darah; eritrosit, leukosit & trombosit) à 46-63%
    * Komponen cair (plasma) à 37-54%
       
* pH =  7,35- 7,45  (± 7,40)
        - Darah arteri lebih basa ( pH= 7.40 - 7.45)
        - Darah vena vena lebih asam (pH = 7.35 -7,36)  karena  
          mengandung CO2  lebih banyak
 * Volume darah umumnya = 7-8% dari total berat tubuh
                     Komposisi Komponen Padat
           Terdiri dari
         - Sel darah merah (SDM) à 99,9%
         - Sel darah putih (SDP)
         - Trombosit (platetet)           0,1%
   
               Komposisi Plasma
         Komponen cair : Plasma ;
  - air (92%)
  - Protein (7%)
  - Zat terlarut (1%)
Komposisi Protein Plasma
  1. Albumin :
       - Jumlahnya kira-kira 58-60% dari total protein plasma
       - berfungsi sebagai
               * osmoregulator cairan tubuh
               * cadangan makanan
               * buffer
               * transport (carrier); hormon, ions, vitamin, lemak, bilirubin dll
  1. Globulin
       - jumlahnya kira-kira 35-37%
       - berfungsi  sebagai
                *  a & b globulin untuk mengikat/melindungi ion hydrofobik
                *  pengangkut hormon, transferin  dll
                *  komponen sistem imun à imunoglobulin
  1. Fibrinogen
       - jumlahnya ≤ 3-4%
       - merupakan glykoprotein  (karbohirat + protein)
       - bertanggungjawab pada  pembekuan darah
4. Protein regulatory
    - jumlah  ≤ 1%
       - termasuk
          a.  protein transport;
                 - Transferin
                 - Ceruloplasmin
           b. enzim
                  - alkalin posfatase,
                  - esterase, dll
           c. hormon, semua hormon peptida
           d. circulating antibody
                   - interferon
                   - interleukin
                   - sitokin
                   - protein-C
Sintesis  Protein Plasma
-          Hampir semua protein plasma di sintesis di dalam hati
   sehingga penurunan/gangguan fungsi hati, sangat berpengaruh
   pada  kadar protein plasma
- Kenaikan relatif protein serum total dapat disebabkan oleh dehydrasi
-           Penurunan dapat terjadi karena kelaparan,  atau ginjal
-           Penurunan globulin berhubungan dengan infeksi kronis
Zat terlarut dalam Plasma
1.  Electrolit
    -  Ion yang  bermuatan + ( kation) à Na+, K+, Ca2+, Mg2+,
    -  Ion bermuatan  – (Anion) à Cl-,HCO3-, HPO42-, SO42-
    -  menjaga tekanan osmotik
  1. Nutrient
    - asam lemak, asam amino, karbohidrat
    - untuk produksi energy, pertumbuhan, kontrol,
      perbaikan/recovery dll
    - Vitamin, mineral, trace element dll
3. Sampah organic
    - ureum
    - kreatinin
    - asam urat
    - bilirubin dll
     
                      
Nutrient pendukung Erythropoiesis
  1.     Protein  à sintesis  protein Globin
  2. Mineral
       - Besi  à sintesis heme
       - Tembaga à sintesis Heme
       - Cobalt (=/- dari  Vit B12/Cobalamin) --> kofaktor enzim
  1. Vitamin
       - Vitamin A à membantu Erythroposis
       - Vitamin C  à membantu absorpsi Fe2+
       - Vitamin B12 ( Cobalamin) à maturasi RBC
          & Kelainan DNA
       - Vitamin B9 (asam Folat)
Hemoglobin
-          Hemoglobin (Hb) merupakan
     - Protein fungsional à pigment memberi warna merah pada eritrosit
     - terdapat ± 280 juta molekul/erytrosit
     - berfungsi untuk mengikat & mengangkut O2 dan CO2
-           Tiap molekul Hb mengandung
    - 4 rantai protein (tetramer) terdiri dari  2 rantai a-globin &  2 rantai b-globin
    - setiap rantai protein mempunyai 1 gugus non-protein (heme),
      berbentuk cincin porfirin dan terdapat ion Fe (Fe) ditengahnya
    - O2 dan CO2 terikat pada ion besi tersebut
    - setiap molekul Hb mempunyai 4 molekul besi
      à mampu mengikat 4 molekul O2 atau CO2
   
    Myoglobin (Mb)
   - terdapat di dalam otot
     - satu rantai globin dengan 1 molekul heme
     -  bentuk besi adalah Fe2+ (Fero) à untuk mengikat O2  di otot
     -  Oxidasi menjadi Fe3+ (Feri)  menjadi methemoglobin yang tidak
        mengikat O2
    Sintesis Hemoglobin
   -  Membutuhkan komponen Heme (besi) dan protein (globin)
   -  Jenis Hb & organ yang berperan bervariasi sepanjang fase kehidupan manusia
   -  Pada janin  disandi oleh gen, z, a, b, g, dan d
   -  Sesudah lahir disandi  oleh gen-a, b, g, dan d.
   -  komposisi hemoglobin oarng dewasa normal :
       *  97,0%  adalah Hb A1(a2b2)
       *  2,5% adalah HbA2 (a2d2 )
       *  0,5% lainnya adalah hemoglobin F (a2g2)
   -  jumlah besi hanya 0,35% dari berat protein keseluruhan
 Sintesis  Protein Globin
a.Periode Embrional      
    - dari embrio s/d 8 minggu kehamilan akan dibentuk Hemoglobin Gower I (z2e2)
      kemudian hemoglobin Gower II (a2e2) dan hemoglobin Portland (z2g2).
    - organ yang bertanggung jawab adalah yolk sac dan hati
b. Periode Fetal
    - dibentuk hemoglobin fetal atau Hb-F (a2g2) dan hemoglobin A2 (a2d2).
    - organ yang bertanggung jawab adalah : hati, limpa dan sumsum tulang.
c. Periode postnatal  – dewasa
    - Hb F akan menurun
    - akan diganti oleh HbA1 (a2b2 )
    - organ yang bertanggungjawab adalah sumsum tulang merah (bone marrow)
   
   
Sinthesis Globin
   - Globin merupakan protein fungsional
   - rantai b-globin t.a 141 AA disandi oleh 1 gen  pd Kromosom no. 11
   - rantai a-globin t.a 146 AA disandi oleh 2 gen  pada Kromosom no. 16
   - laju sintesis tergantung pada ketersediaan sumber AA (asupan protein)
     dan efektifitas gen
   - berkurangnya sintesis globin à produksi Hb menurun à anemia
Kluster Gen Globin
  1.  Kluster Gen β-globin terletak pada kromosom 11 terdiri dari
      gen epsilon, gama, delta dan beta
  1.  Kluster gen α-globin terdiri dari zeta (1 & 2) dan Alfa (1 & 2)
  2.  Protein Hb selalu tetramer ; terdiri dari 2 rantai kluster β-globin
    dan 2 rantai α-globin
Mekanisme Sintesis Protein Globin:
    - sumber protein tubuh berasal dari diet (exogen)
       dan protein turnover dalam tubuh (endogen)
   -  85% protein dari diet digunakan untuk membentuk
      protein baru dalam tubuh à struktural &
      fungsional termasuk Globin
  -  sintesis Globin terjadi di ribosom sel jaringan yg
      bertanggung jawab  sesuai dengan kode genetik
      dalam  gen masing-masing

Protein Globin 

Sumber :
   - Protein nabati;  kacang-kacangan dll
   - Hewani ; daging, susu, putih telur dll
  Komposisi  :
   - 20 jenis Asam amino;
      * Asam amino essensial à mutlak harus
         ada dlm makanan, Phenilalanin,
         Metionin dll
      * Asam amino non-essensial à dapat
        di sintesis dlm tubuh contoh Aspartat,
        glutamat dll
Kelainan Hemoglobin
  - disebabkan oleh mutasi (perubahan struktur DNA)  gen penyandi
    -   dibagi menjadi 2 golongan :
         1. Thalassemia jika sintesis globin berkurang atau tdk ada sama sekali
               * thalassemia-α jika gangguan pada sintesis globin-α
               * thalassemia-β jika gangguan pada sintesis globin-β
         2. Hemoglobinopati  jika rantai globin yang dibentuk tidak normal
               * Hb E, Hb S (sickle cell anemia), Hb C, Hb Constans Spring dll
  
Thalassemia (di Indonesia)
n  Penyakit darah herediter/keturunan paling umum
n  Bersifat resesif karena mutasi pada gen alfa/beta globin
n  Produksi globin-β (thalassemia-β) atau globin-α (thalassemia-α) berkurang atau tdk ada sama sekali
n  Di Indonesia jumlah pembawa sifat  (carrier) = 5-10%)
*   Diturunkan dari pasangan pembawa sifat
n  Belum dapat disembuhkan, tindakan medis hanya bersifat supportif
n  Paling baik adalah tindakan preventif à hindari perkawinan antar pembawa sifat
n  Butuh transfusi darah rutin seumur hidup à resiko Blood transmitted infection
n  Transfusi tanpa kelasi besi à komplikasi iron overload
n  Tanpa management klinik yang memadai jarang anak bisa mencapai usia dewasa
n  Biaya perawatan sangat mahal  à 200-300 juta/tahun/anak
n  Mendatangkan masalah  psycososial
Manifestasi Klinik
    1. Thalassemia minor
       - pembawa sifat/trait/carrier
           - tidak ada gejalah, hanya anemia ringan,
              anemia meningkat pada kehamilan
           - hanya terdeteksi dgn pemeriksaan
              hematologis
   2.Thalassemia intermedia
       - gejalah klinik ringan sampai berat
          - tidak membutuhkan transfusi darah rutin
   3. Thalassemia mayor
        - gejalah klinik berat
            - butuh transfusi darah rutin
Sintesis heme
 A.  Jaringan erythroid sumsum tulang merah
      (± 85%) à mitokondria
     * untuk membentuk hemoglobin dalam eritrosit
     * life span 120 hari
     * dalam retikulosit, heme memacu sintesis  
        protein
     * diregulasi oleh enzim Amino Levulenat Asam
       (ALA Syntase), ferrochelatase
        dan uroporphobilinogen deaminase.
  B. Jaringan hati (± 15%) à mitokondria
    * dibutuhkan dalam pembentukan cytokrom P450.
       yang berfungsi untuk proses  detoxifikasi
    * Dibutuhkan dalam cytocrome lainnya dalam
      fosforilasi oksidatif
    * diregulasi oleh aktivitas enzim ALA-Synthase,
       Fe3+ à hemin (feed back inhibitor
       terhadap ALA synthase)
 Sumber  Besi Tubuh
  -  didapatkan dari makanan sekitar   10-20 mg/hari
  -  yang diserap sekitar 1-2 mg
  -  dalam darah terikat pada transferin à untuk transport
  -  hilang dari tubuh melalui pengelupasan  kulit  ± 1-2 mg
  -  75% à untuk pembentukan Hb
     pada Erythropoesis
  -  10-20% à dalam bentuk feritin,
     disimpan dalam hati & jantung
  -  5-15%  untuk proses lainnya; kofaktor
     enzim dll
Absorbsi Besi
   - mayoritas terjadi  di duodenum dan bagian atas jejenum
   - normal hanya 5-15% dari besi diet yang diserap,
     dapat meningkat > 50% pada anemia,
     tergantung pada cadangan besi tubuh
   - faktor yang meningkatkan absorbsi besi
        * bentuk Heme > Fe2+ > Fe3+
        * vitamin C
    - Faktor penghambat
        * tanin pada teh
        * makanan dengan EDTA
        * Phytates, oxalat dan phosphat
   - life span  SDM = 120 hari
   - destruksi dilakukan oleh sistem
     retikuloendothelial  sebagian besar
     oleh limpa (hati dan sumsum tulang
     hanya sedikit)
   - protein plasma, globin diturn-over ke
     Asam Amino à untuk membentuk
     protein baru termasuk globin.
   - heme (besi) akan direcycle menjadi
     cadangan besi  tubuh à hemoglobin
     baru
   - cincin porfirin à dioksidasi menjadi
     bentuk biliverdin yang larut  oleh
     enzim hemeoxygenase
     kemudian biliverdin  akan dioksidasi
     lanjut menjadi bilirubin  oleh
     bilirubin reduktase.
Ekskresi Pigment heme
 -  Oleh hati Bilirubin tidak
     terkonjugasi akan
    diubah menjadi  Bilirubin 
    terkonjugasi à diekresikan
    melalui empedu
-             Bilirubin terkonjugasi akan
    diurai oleh bakteri usus menjadi
    urobilinogen  dan diekresikan
    feces (90%)
-            10% urobilinogen dalam kolon
   diserap kembali ke vena portal à
    hati à sirkulasi à diekresikan
    lewat ginjal à urin
 
Hyperbilirubinemia
   - meningkatnya kadar bilirubin dalam darah
   - dalam keadaan normal  Bilirubin dalam darah terkonjugasi/terikat
     dengan albumin  sehingga tidak toxic disebut dengan bilirubin direk
   - Jika kadar bilirubin berlebihan maka sebagian tidak terikat dengan
      albumin dan bersifat toksik disebut bilirubin indirek
   - Bilirubin inderek sukar larut dalam air tetapi larut dalam lemak, dapat
     melewati barrier membran otak à bilirubin encephalophaty (kernicterus)
   - penumpukan bilirubin dalam plasma dan jaringan disebut Juandice.
   - pada orang dewasa biasanya disebabkan oleh gangguan hati, atau
     penyumbatan saluran empedu sehingga jalur utama ekskresi bilirubin  terhambat
  
     

  



   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar