Rabu, 24 Februari 2016

Asuhan Bayi Baru Lahir

KONSEP KEBIDANAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR Disusun Oleh: 1.Rosita Lavendi (15150008) 2.Irawati Ratnasari (15150009) 3.Windi Rizki Aprillia (15150013) 4.Windah Widi A (15150025) 5.Aprillia Wahyu R.W (15150035) PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2015 / 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini Daftar isi Kata pengantar………………………………………………………………...…. 1 Daftar isi………………………………………………………………………..... 2 BAB I : PENDAHULUAN Latar belakang……………………………………………………………. 3 BAB II : ISI A. PENGETAHUAN DASAR………………………………………..… 4 a) Pengkajian………………………………………………………... 4 b) Pengkajian Awal:Skoring APGAR………………………………. 4 c) Pengkajian Klinis Usia Gestasional……………………………… 5 d) Berat Badan Sehubungan Dengan Usia Gestasional…………….. 6 e) Pengukuran umum……………………………………………….. 7 B. PENGENTAHUAN DASAR DAN TAMBAHAN………………….. 9 C. KETERAMPILAN DASAR………………………………………… 10 BAB III : PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………………………... 12 B. SARAN……………………………………………………………... 13 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 14 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu pertama kehidupannya . Sedangkan waktu didalam perut ibu bayi ama ,hangat dan makan dengan baaik. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi,periode neonatal merupakan periode yang paling kritis.Pemecahan asfiksi ,mempertahankan suhu tubuh bayi.Dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare , pencegahan terhadap infeks,pemantauan pada berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan ibu dan bayi.Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi pada bayi maka perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dan paripurna dalam rangka melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. BAB II A. PENGETAHUAN DASAR a. Pengkajian Bayi baru lahir memerlukan obserfasi cermat dan trampil untuk memastikan apakah telah tercapai penyesuaian yang memuaskan terhadap kehidupan ektrauteri.Pengkajian fisik setelah kelahiran dapat di bagi menjadi empat fase:1 pengkajian awal mengunakan system sekoring APGAR,2 pengkajian transisi selama preode reaktifitas,3 pengkajian usia gestasional,dan,4 pemeriksaan fisik sistematis.Selain itu, Bidan harus waspada mengenai adanya tingkah laku yang menandakan keberhasilan keterikatan antaara bayi dan keluarganya.Kewaspadaan yang mengenai temuan normal yang di harapkan selama proses pengkajian dapat membantu bidan mengenali setiap penyimpangan sehingga dapat mencegah hal hal yang tidak di inginkan pada bayi selama priode postnatal awal b. Pengkajian Awal:Skoring APGAR Metode yang paling sering di gunakan untuk mengkajin penyesuain segera bayi baru lahir terhadap kehidupan ektra uterin adalah system skoring APGAR.Sekor ini di dasaarkan pada obserfasi denyut jantung,usaha bernafas,tonus otak,reflek iritabilitas,dan warna.Setiap item di ber skor 0,1,atau 2. Evaluasi kelima katagori tersebut di buat pada menit satu dan lima setelah kelahiran dan di ulang sampai kondisi bayi stabil.Skor total 0 sampai 3 menujukan distress berat,skor 4 sampai 6 menunjukan kesulitan sedang dan skor 7 sampai 10 menunjukan bahwa tidak ada kesulitan dalam penyesuain terhadap kehidupan ektra uteri.Skor APGAR sangat di pengarui oleh derajat imaturitas fisiologis,infeksi,malformasi bawaan, sedasi atau analgesi ibunya, dan kelainan neuromusvolar ( American Academy of Pedyatrics dan American College of Obstertricians dan Gynecologiscts,1996,Hegyi dkk,1998 ). Skor APGAR mencerminkan kondisi umum bayi pada menit satu dan lima berdasarkan pada lima parameter yang di terangkan di atas. c. Pengkajian Klinis Usia Gestasional Pengkajian usia gestasional merupakan criteria penting karena morbiditas dan mortalitas perinatal sangat berhubungan dengan usia gestasinal dan berat badan lahir.Metode yang sering di guanakan untuk menentukan usia gestasional adalah pengkajian usia gestasional yang di sederkanakan oleh Ballard Novack, dan driver (1979),skala ini yang merupakan ringkasan dari skala dubowitz, dapat di gunakan untuk mengukur usia gestasional bayi antara 35 minggu dan 42 minggu. Skala Bailard yang merupakan fersi sekala asli,dapat digunakan bayi usia 2 minggu bagian fisik dan neuromuscular yang sama namun dapat menambah skor -1 dan -2 yang mencerminkan tanda bayi sangat primatur seperti kelopak mata yang masih menyatu, jaringan payu dara yang belum teraba kulit yang lengket mudah robek. Pemeriksaan bayi dengan usia bayi 2 minggu atau kurang harus dilakukan kurang dari 12 jam setelah lahir.Pada bayi dengan usia gestasional minimal 26 minggu pemeriksaan dapat dilakukan sampai 96 jam setelah lahir.agar terjamin keakuratannya. d. Berat Badan Sehubungan Dengan Usia Gestasional Berat badan bayi saat lahir juga berkorelasi dengan insidensi morbiditas dan mortalitas perinatai. Pengklasifikasian bayi saat lahir berdasarkan berat badan lahir maupun usia gestasional lebih merupakan metode yang tepat untuk meramalkan resiko mortalitas dan menjadi panduan penanganan bayi dibandingkan hanya memperkirakan usia gestasional atau berat badan lahir saja.berat badan lahir, panjang dan lingkar kepala bayi diplotkan ke grafis standar yang menunjukan nilai normal gestasional. Evaluasi bayi saat lahir system skoring APGAR Tanda 0 1 2 Denyut jantung Tidak ada Lambat ,<100 >100 Usaha bernafas Tidak ada Tidak teratur,lambat,menangis lemah Baik,menangis kuat Tonus otot Lumpuh Sedikit fleksi ekstremitas Fleksi baik Refleks iritabilitas Tidak ada respon Menyeringai Menangis,bersin Warna Biru ,pucat Tubuh merah jambu,ekstremitas biru Seluruhnya merah jambu Untuk usia gestasional mengalami pertumbuhan dengan kecepatan normal tanpa memperhatikan saat kelahiran. Bayi yang besar untuk usia gestasional (Larg for gestasional ag [LGA]). dapat dianggap mengalami laju pertumbuhan dengan kecepatan tinggi selama hidup janin. Bayi kecil untuk usia gestasional (small-for-gestasional ag [SGA]). Mengalami retardasi atau kelambatan pertumbuhan intrauterine. e. Pengukuran umum Beberapa pengukuran penting pada bayi baru lahir. 1. Lingkar Kepala lingkar kepala rata-ratanya 33 dan 33,5 cm (13-14 inchi). Pada saat lahir biasanya lebih kecil,karena proses molding yang normal. Biasanya pada hari kedua ketiga ukuran tengkorak sudah kembali normal. 2. Lingkar Dada Lingkar dada normalnya 30,5- 33 cm (12-13 inchi). Lingkar kepala biasanya lebih besar 2-3 cm (sekitar 1 inchi ) dari lingkar dada. Akibat proses molding kepala bayi saat kelahiran, kedua ukuran tersebut awalnya hamper sama. 3. Lingkar perut Lingkar perut bayi baru lahir di ukur tepat di atas umbilicus, pada saat tali pusat masih ada, sehingga pengukuran melalui umbilicus akan sangat berfariasi pada bayi baru lahir. Pada keadaan distensi abdomen, pengukuran yang berturut-turut dilakukan untuk mengetahui perubahan ukurannya panjang kepala-tumit.karena bayi biasanya dalam keadaan fleksi, maka harus dilakukan ekstensi penuh. Panjang rata-rata bayi baru lahir adalah 48-53 cm. 4. Berat badan setelah lahir penurunan berat badan dapat terjadi sangat cepat normalnya, neonatus kehilangan berat badan sekitar 10% pada hari ke 3-4 karena hilangnya cairan ekstraselular serta terbatasnya asupan cairan terutama pada bayi yang mendapat asi. Barat badan kembali setelah hari ke 10 kehidupan. 5. Pengukuran Suhu Aksila Pengukuran Suhu aksila menggunakan thermometer ke rectum dapat menyebabkan perforasi mukosa. Suhu tubuh inti berfariasi sesuai periode reaktifitas biasanya berkisar 36,5º-37,6ºC. Suhu kulit agak lebih rendah dari suhu tubuh inti. B. PENGENTAHUAN DASAR DAN TAMBAHAN Bayi resiko tinggi paling sering diklasifikasikan sesuai berat badan usia gestasi dan masalah patofisiologis yang menonjol. Masalah paling sering yang berhubungan dengan status fisiologis berhubungan erat dengan keadaan maturitas bayi dan biasanya melibatkan gangguan kimiawi (mishipoglikomia). Karena factor resiko tinggi sering terjadi pada beberapa area tertentu terutama obstetric, pediatric dan menggambarkan status perkembangan bayi baru lahir. Dahulu, berat badan lahir dianggap mencerminkan akurat usia gestasi beralasan. Artinya ,bila ada seorang bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 2500 gram, maka ia dianggap telah matur. Akan tetapi, data yang berkumpul memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan intrauterine tidak sama setiap bayi dan banyak factor lain. (mis keturunan, insufisensi placenta,dan penyakit maternal yang mempengaruhi intrauterine dan berat badan lahir bayi). C. KETERAMPILAN DASAR 1. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang lengkap. 2. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus sesuai dengan kondisi ibu hamil. 3. Menetapkan dan melaksanakan serta menyimpulkan hasil pemeriksaan labolatorium. 4. Melaksanakan pendidikan kesehatan dan keterampilan konseling dasar dengan tepat. 5. Mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil dan hubungannya dengan kompikasi kehamilan. 6. Memberikan pelayanan KB yang tersedia sesuai kewenangan. 7. Melakukan pemeriksaan berskala akseptor KB. 8. Melakukan pemeriksaan fisik yang berfokus selama ibu hamil. 9. Melakanakan imunisasi pada wanita hamil. 10. Persiapan persalinan. Contoh kasus: Hipotermia pada bayi (Kedinginan) Bayi baru lahir dengan berat lahir rendah(< 2500 g) berisiko mengalami kedinginan, dimana keadaan suhu tubuh bayi ada di bawah 36,5ºC. Penyelesaian kasus: • Lakukan skin to skin contact atau kontak kulit bayi kekulit ibu di sebut sebagai kangaroo method.Tubuh ibu akan bertindak sebagai termoregulator dan menstabilkan suhu si kecil. • Perhatikan suhu ruangan, jaga agar tetap hangat. • Berikan pakaian yang cukup hangat untuk si kecil.Jika perlu,berikan selimut ektra untuk si kecil saat malam hari untuk mencegah kedinginan. • Jika suhu tubuh si kecil tetap dingin,segera bawa kedokter. BAB III A. KESIMPULAN Tahap pengkajian bayi yang baru dilahirkan meliputi 1. pengkajian awal mengunakan sistem skoring APGAR. Sekor ini di dasaarkan pada obserfasi denyut jantung,usaha bernafas,tonus otak,reflek iritabilitas,dan warna. 2. Pengkajian transisi selama periode reaktivitas. 3.Pengkajian usia gestasional. lingkar kepala rata-ratanya 33 dan 33,5 cm (13-14 inchi). Lingkar kepala pada saat lahir segera biasanya lebih kecil,karena proses molding yang normal. Biasanya pada hari kedua ketiga ukuran tengkorak sudah kembali normal. Lingkar dada adalah 30,5- 33 cm (12-13 inchi). Lingkar kepala biasanya lebih besar 2-3 cm (sekitar 1 inchi ) dari lingkar dada. Panjang rata-rata bayi baru lahir adalah 48-53 cm. Suhu aksila dilakuakan karena penyelipan thermometer ke rectum biasanya berkisar 36,5º-37,6ºC. B. SARAN 1.Dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir harus memperhatikan factor pencegahan infeksi karena bayi baru blahir masih sensitive 2.Harus memahami dan memperhatikan setiap perubahan pada bayi baru lahir. 3.Bertindak cepat dan cekatan dalam melakukan tindakan. DAFTAR PUSTAKA 1. prawiroharjo,sarwono.2010.”ILMU KEBIDANAN” edisi 4,Jakarta: PT Bina Pustaka, Sarwono prawiroharjo 2. Donna L Wong dkk, 2009 “KEPERAWATAN PEDIATRIK” edisi 6, Jakarta: EGC 3.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar